Kenapa Harus Jadi ASN?


Tes seleksi CASN (Calon Aparatur Sipil Negara) yang lagi hits akhir-akhir ini, bahkan beritanya enggak kalah serunya dengan berita Pilpres tahun 2019 nanti. Mulai dari berita formasi pendaftaran, trik jitu lolos seleksi CASN, soal-soal dan pembahasan seleksi CASN, bahkan sampai ada yang memanfaatkan momen ini untuk ladang usaha dan menyalurkan keterampilannya dalam menipu orang. Dengan kesepakatan uang senilai puluhan bahkan sampai ratusan juta rupiah, ia menjanjikan orang-orang bodoh yang tak percaya diri dapat lolos tes CASN ini. Ya saya sebut orang yang tertipu itu dengan sebutan bodoh karena mau-mau aja ditipu, padahal dari tahun ke tahun juga sudah banyak bukti orang ditipu kaya gitu, eh di tahun yang sudah semodern ini masih aja mau ditipu, kan bodoh namanya. Padahal jelas-jelas sudah sarjana, kenapa masih aja bisa ditipu? Jangan-jangan dulu dapat ijazahnya juga tipuan? Mikir keras.

ASN pekerjaan yang menjanjikan

Bagi sebagian besar orang beranggapan bahwa ASN adalah sebuah pekerjaan yang menjanjikan. Haaaa??? Menjanjikan apanya???

Iyalah... ASN itu pekerjaan yang sangat menjanjikan. Berangkat kerja pukul 07.30 WIB, istirahatnya lama, terus pulangnya pukul 16.00 lima hari kerja lagi. Apalagi kalo ASN guru, wuihhh… lebih asyik. Berangkat siang, setengah hari kerjanya, anak didik libur ikut libur, udah gitu gajinya full lagi, asal modal berangkat aja, tunjangannya melimpah, jaminan kesehatan, ada gaji 13 dn 14 yang super menggoda belum ditambah lagi SK-nya bisa buat utang Bank. Asyiiikk enggak tuh? (Begitulah pikirnya kira-kira). Ibarat kata, pekerjaan paling ringan dengan uang yang berlimpah tanpa ada konsekuensinya. (Itu sih menurut loe!)

Penting diketahui!

Jadi ASN itu beraaaaatttt…!!! Beraaat banget (lebih berat dari rindunya Dilan ke Milea)

Kami ASN dituntut untuk profesional, karena ASN itu bukan hanya sebagai pekerjaan tetapi adalah sebuah profesi. Kami dituntut untuk menjadi abdi negara yang harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan sepenuh jiwa raga kami. Ibarat kata jiwa raga kami telah kami persembahkan kepada bangsa dan negara. Seperti semboyan ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana (kaya pramuka aja... wkwkwkwk…).

Kami para ASN abdi negara siap memberikan segenap hati, pikiran, dan raga kami untuk kemajuan bangsa. Dengan gaji pokok sekitar 3jt/bulan sudah disumpah di atas kitab suci dan pemuka agama (sesuai kepercayaan) dan berjanji demi merah putih untuk mengabdi pada negara. Sumpah yang kami ucapkan bukan sekedar simbol atau ceremony acara aja, tapi sebagai titik awal untuk beribadah yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Tuhan.

Selain itu, kami juga bekerja sesuai kode etik korps pegawai yang tidak boleh kami langgar. Apalagi sebagai seorang ASN bidang pendidikan (guru) selain dituntut memajukan kecerdasan bangsa, membina generasi muda yang berkarakter dan juga cerdas, kami juga dituntut untuk patuh administrasi. Bukan hanya fokus pada siswa, tapi ada administrasi-administrasi yang harus terpenuhi agar hak (gaji) kami dapatkan?

Haaaahhhhh? Segitunya? 

Iya... gaji dan tunjangan yang kami dapatkan tidak cuma-cuma loh... Karena jika administrasi yang diminta tidak dilengkapi maka ada konsekuensi yang diterima oleh masing-masing ASN itu. Selain sanksi dunia juga masih ada sanksi akhirat kan ya...

Masih ingin jadi ASN?

Kalau dipikir-pikir gaji ASN itu kecil loh...kata suamiku yang dulunya adalah seorang buruh pabrik AHM, dan sekarang Alhamdulillah diberi kepercayaan Tuhan sebagai ASN, lebih tinggi gaji waktu jadi buruh katanya. Ditambah waktu jadi buruh enggak pernah yang namanya bawa pulang pekerjaan ke rumah. Sekarang beliau sering bawa pekerjaan ke rumah, bahkan lembur sampai pagi kalau ada koreksian tugas siswa yang menumpuk, terlebih lagi saat musim akhir semester. Waduhhh... rumah kayak kapal pecah... di mana-mana ada kertas, sampai-sampai urusan rumah kurang terurus karena kami sama-sama bawa pulang pekerjaan. (Enggak kebayang kan rumahnya kayak apa? Wkwkwkwk.)

Jadi menrut saya, kalau mau bekerja yang dapat uang banyak, kubur jauh-jauh keinginan jadi ASN. Mending usaha, berdagang, atau jadi buruh aja lah... Kalau niatnya ingin menjadi warga negara yang baik juga enggak harus jadi ASN. Cukup tau hak dan kewajiban kita aja jadi warga negara yang baik, enggak perlulah ikut-ikutan demo-demo atau mudah percaya dengan berita-berita hoax, dan yang paling mudah, bijak lah dalam menggunakan medsos.

Kalau ingin mengabdikan diri, mengamalkan ilmu, dan beribadah, ASN baru cocok buat kamu.

Selamat berjuang teman-teman yang akan mengikuti seleksi tes CASN.
Semoga niat baikmu dikabulkan Tuhan...


Salam ASN



Hanifah Setiari

Tidak ada yang tidak mungkin selagi ada kemauan, usaha, dan doa...

Baca Juga

Post a Comment

2 Comments

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)