Bismillahirrahmanirrahim...
Sebelumnya mohon maaf saya sampaikan, jika tulisan ini menyinggung pembaca, khususnya kaum wanita. Karena mungkin kalau kita tidak sepemahaman tulisan ini akan memberikan sisi penafsiran yang berbeda. Untuk itu, sekali lagi di awal saya mohon maaf.
Hari itu seperti biasa, saya berangkat kerja, menyapa teman-teman sekantor, menyapa anak-anak, dan melakukan aktivitas rutin lainnya. Jam istirahat pertama, saya gunakan waktu luang untuk menikmati bekal sarapan yang pagi tadi tidak sempat dinikmati di rumah karena waktu yang memaksa saya untuk cepat-cepat berangkat kerja supaya tidak terlambat sampai di sekolah. Saat menikmati sarapan tiba-tiba datang seorang laki-laki teman kerja duduk di kursi persis di depan meja kerja saya. Sambil menikmati sarapan, sesekali saya menjawab pertanyaan yang dia lontarkan pada saya. Perasaan saya biasa saja saat itu, karena apa yang kita bicarakan adalah masalah pekerjaan yang ringan, tentang agenda lomba yang akan diselenggarakan, persiapan pemilihan anak-anak yang ikut lomba dan sebagainya. Tapi tiba-tiba saya sangat kaget saat dia menunjukan sebuah foto yang sangat tidak asing bagi saya, foto seorang wanita memakai mukena putih berenda pink. Ya... Itu adalah foto saya yang sudah lama sekali sempat dijadikan sebagai foto profil di WhatsApp saya.
Melihat saya kaget, dia langsung mengatakan kalau foto tersebut adalah foto profil saya yang dia simpan. Dia juga menunjukan beberapa foto wanita yang ada di handphone-nya, sambil berkata bahwa kalau ada foto profil yang dia suka maka akan ia simpan di handphone-nya
Seketika langsung saya gemetar dan lemas (bukan karena suka, merasa cantik, merasa diperhatikan, atau semacam perasaan ge-er, bukan...) tapi lebih ke perasaan takut. Ya... Saya takut sekali. Bagaimana kalau istrinya melihat handphone suaminya menyimpan foto wanita lain? Bagaiman kalau foto itu dipergunakan untuk hal yang lain? Bagaimana kalau disalahgunakan?
Astaghfirullahaladzim...
Tiba-tiba saya teringat, sebelumnya pernah ada juga laki-laki yang kebetulan saya kenal orangnya, dia chat saya dan mengirim foto saya. Saat itu saya tanya dari mana dia dapat foto tersebut? Dia jawab dari story di WhatsApp saya. Dan setelah saya mengingatnya, memang benar foto itu pernah saya pasang di story WhatsApp.
Hari itu tiba-tiba berubah jadi hari yang menakutkan bagi saya. Atas apa yang telah saya lakukan, walaupun itu adalah foto saya berkerudung dan menutup aurat, dan tidak sengaja ditujukan untuk orang tersebut, tapi Subhanalloh itu bisa menjadikan masalah yang besar. Tetiba teringat nasihat suami, “Jangan sering upload foto di medsos banyak mudhorot-nya”. Tapi saat itu saya memang kurang setuju, dengan dalih tergantung yang melihatnya dan sesekali bolehlah ikut trend saat ini, di mana orang-orang gampang sekali upload foto sedang di sini, sedang di sana, makan ini, makan itu, sedang sedih, gembira, bahkan sedang berduka pun masih bisa selfie. Toh foto-foto yang saya upload juga foto yang masih wajar, baik dari segi gaya ataupun penampilan tanpa lupa menutup aurat.
Wahai kaum wanita....
Walaupun kita tidak berniat merusak rumah tangga orang lain, hendaknya kita jangan memberi jalan syetan untuk merusak rumah tangga orang lain melalui tanganmu. Cantikmu adalah pemberian Allah, cukuplah kau syukuri dengan tidak mempertontonkan pada orang lain. Apalagi dengan sengaja mempertontonkan untuk menarik hati kaum lelaki.
Saya bukanlah orang yang ahli dalam ilmu agama, surga pun belum jelas, sedang amalan masih berantakan, tapi berniat untuk menjadi hamba yang lebih baik.
Semoga bermanfaat...
3 Comments
Artikel yang bermanfaat mba... Aku juga sebagai pengguna media social akan belajar lebih bijak lagi...
ReplyDeleteTerimakasih...
DeleteSemoga kita bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial...
Nasehat yang bijak
ReplyDelete